Pengaruh Cuaca Panas dan Moving Class Terhadap
Aktivitas Belajar Siswa di SMA Plus Negeri 17 Palembang
Oleh Resty Nursabella
YunaSakurasou@yahoo.com
Oleh Resty Nursabella
YunaSakurasou@yahoo.com
SMA plus Negeri
17 Palembang adalah salah satu sekolah unggulan dan terfavorit di Sumatera
Selatan yang terkenal dengan prestasinya
yang banyak, baik tingkat nasional
maupun internasional. Sekolah ini juga terkenal dengan kedisplinan dan rasa
tanggung jawab siswa-siswinya, dimana mereka selalu patuh dan taat akan
peraturan sekolah . Bukan hanya di sekolah lain, tetapi di
sekolah ini juga terdapat permasalahan yang membuat mental dan fisik
siswa-siswi tersebut melemah. Mulai dari faktor senioritas, pelajaran, guru, cuaca
panas dan moving class . Yang sering sekali di keluhkan oleh pelajar sekolah
ini adalah cuaca panas dan moving class.
Mengapa hal ini dijadikan permasalahan?
dan Apa penyebab cuaca panas ini?.
Untuk mengetahui
lebih lanjut , kita terlebih dahulu mengenal dan mengetahui mengenai Cuaca dan
cuaca panas :
1. Cuaca adalah
rata-rata keadaan udara di suatu tempat atau wilayah, dalam waktu yang
relatif singkat. Ilmu yang mempelajari
tentang cuaca adalah Meteorologi, yaitu ilmu tentang bumi dan gejala-gejalanya,
yang terkait dengan komponen bumi yang berupa gas atau udara (Gatot Harmanto,
2013 : 153) .
2. Cuaca panas
berarti matahari bersinar terang dan udara terasa panas atau suhu udara yang rendah,
meningkat menjadi tinggi.
Sumber : Google Gambar |
Di SMA plus
Negeri 17 Palembang dikenal adanya Moving
class, yaitu dimana pelajar
berpindah satu tempat/kelas ke kelas lain untuk mengikuti pelajaran yang akan
diikuti. Karena SMA ini memiliki wilayah daerah yang luas, dan memiliki gedung yang bertingkat-tingkat.
Maka karena itulah para pelajar maupun masyarakat di sekolah disini sering
mengeluh akan hal itu. Di tambah adanya cuaca panas dan terik, yang membuat
mereka kepanasan dan lelah. Oleh karena
itu, dapat membuat aktivitas belajar mereka terhambat, dan faktor penyebab timbulnya cuaca panas ,yaitu
: Posisi
matahari yang tepat di atas garis ekuator dan pergerakan
angin yang lemah atau tidak berhembus sama sekali, sehingga udara panas hanya
menetap di satu tempat saja, dan tidak bergerak ke mana-mana
Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Menurut Prof.
Dr.S.Nasution, M.A (2013 : 57), Wawancara
adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan untuk memperoleh
informasi, dan wawancara ini dilaksanakan dengan menggunakan wawancara tidak
berstruktur, yaitu wawancara dilakukan tanpa menyusun daftar pertanyaan
terlebih dahulu dan dilakukan dengan secara spontan.
Maka, Pengaruh apakah yang di dapatkan oleh cuaca panas
dan moving class tersebut ?
Dari hasil
wawancara yang telah di dapatkan dari beberapa sumber. maka
dapat di simpulkan bahwa 30 % dapat
membuat suhu tubuh mereka meningkat atau dapat menyebabkan mereka kepanasan , 30 %
Lelah, 15 % dapat menghambat proses belajar mereka,
meskipun . Meskipun hal itu menganggu proses belajar mereka tetapi kebanyakan
mereka berpendapat bahwa, dapat membuat tubuh mereka sehat.
Maka, kesimpulan
yang di dapatkan bahwa cuaca panas di pengaruhi oleh Posisi matahari yang tepat
di atas garis ekuator pergerakan angin yang lemah . Sedangkan faktor penyebab keluhan
terhadap moving class adalah, banyaknya gedung yang bertingkat-tingkat dan jarak
kelas yang jauh Sehingga dampak negatif yang
dihasilkan dapat membuat mereka kepanasan, lelah dan terhambatnya proses
belajar, karena lelah sehingga menyebabkannya tidak fokus untuk belajar. Dan
dampak positifnya adalah membuat tubuh kita simakin sehat dan kuat.
Harmanto , Gatot. 2013 . Geografi untuk SMA/MA Kelas X Peminatan . Bandung : Yrama Widya
Tika, Moh Pabundu . 2011. Metode Penelitian Geografi . Jakarta : Bumi Aksara
http://www.republika.co.id/berita/koran/kesra/14/10/10/nd7pwb44-bmkg
http://techno.okezone.com/read/2013/08/26/56/855735/